Vàyu Puràóa
Vàyu Puràóa, Vàyava Puràóa atau Puràóa Sang Hyang Vàyu ini dikenal dengan nama Úaiva atau Úiva Puràóa, judul yang berkaitan terhadap pemujaan kepada Sang Hyang Úiva. Sebuah Puràóa yang diwedarkan oleh dewa Vàyu, dikutip dalam Mahàbhàrata seperti juga di Harivaýúa, dan Harivaýúa dalam segala hal sangat sesuai dengan isi kitab Vàyu Puràóa.
Sudah diketahui umum bahwa penyair Bàóa (sekitar 625 Masehi) telah membaca Vàyu Puràóa, yang memerintah saat itu, pada Puràóa itu dijelaskan dinasti Gupta sudah memerintah pada abad ke 4 Masehi. Tentunya merupakan sebuah Puràóa yang lama, dengan nama dan tanpa keragu-raguan, bahkan di dalam naskah-naskah, masih ada banyak karya-karya sastra, yang barangkali tidak lebih lambat dari abad ke 5 Masehi.
Di dalam karya ini, dijelaskan pula topik yang
sama yang merupakan karakteristik dari kitab-kitab Puràóa yang lama, yaitu
penciptaan dunia, silsilah atau asal-usul raja-raja dan sebagainya, sebagimana
disebutkan di dalam Visnu Puràóa. Hanya legenda-legenda itu menceritakan
keagungan Sang Hyang Úiva, bukan Viûóu. Seperti Viûóu Puràóa, Vàyu Puràóa itu
juga melipati bagian sebuah uraian tentang akhir dunia, ajaran tentang
efisiensinya Yoga, yang diakhiri dengan suatu penggambaran dari kemegahan
Úivapura, “kota Sang Hyang Úiva”, kemana saja seorang Yogi pergi, secara total
terpesona dalam meditasi kepada Sang Hyang Úiva. terdapat juga banyak Màhàtmya.
Stotra dan naskah-naskah ritual yang merupakan bagian dari Vàyu Puràóa. Kita
tidak bisa tanpa ragu-ragu menamakan seluruh Vàyu Puràóa sebagai Puràóa yang
“tua”.
Puràóa ini amat panjang lebar
menguraikan tentang roh-roh dari orang yang telah meninggal dunia (Pitå) dan
cara melakukan pemujaan kepada mereka (Úràddha). Satu bab dari Puràóa ini
diabdikan kepada seni nyanyi (Gìtà), akan tetapi, dalam karya Úivaisme ini kita
dapati dua bab uraian mengenai Sang Hyang Viûóu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar