KEMATIAN SÀLWA
Sàlwa adalah teman dari Úiúupàla. Ia memutuskan untuk membunuh
para Yàdawa dan melakukan tapasya untuk tujuan tersebut. Ia berdoa kepada Úiwa
setiap hari dan tirakat dengan memakan segenggam debu setiap harinya. Hal ini
dilakukannya selama setahun penuh.
Akhirnya Úiwa berkenan dan menampakkan diri
di hadapan Sàlwa.
“Anugrah apa yang kau minta ?” tanya Úiwa.
“Mohon berikanlah hamba sebuah Wimàna (kendaraan angkasa) yang
bisa dipakai untuk menyerang para Yàdawa” jawab Sàlwa.
Úiwa kemudian memerintahkan Danawamaya untuk membuat sebuah Wimàna
yang sakti untuk Sàlwa. Wimàna itu dinamakan Saubha dan terbuat dari besi
keseluruhannya.
Dan dengan membawa Wimàna ini, Sàlwa kemudian menyerang kota
Dwàraka. Ia menghujani seluruh rakyat Dwàraka dari udara. Ini membuat seluruh
bangunan dan taman-taman Dwàraka menjadi hancur.
Kemudian Pradyumna datang untuk menghadapi Sàlwa, dan mereka
menggunakan berbagai senjata hebat. Saat itu, Kåûóa sedang tidak berada di
Dwàraka.
Dan ketika kembali ia melihat perang sedang berkecamuk. Maka ia
kemudian mengambil alih posisi Pradyumna untuk melawan Sàlwa. Panah dan
berbagai senjata digunakan untuk menyerang lawan masing-masing.
Setelah
berlangsung cukup lama, Kåûóa berhasil menghancurkan Wimàna yang digunakan oleh
Sàlwa, lalu membunuhnya dengan cakra Sudarúananya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar