PUTRI-PUTRI MANU
Sebagaimana telah diceritakan di depan bahwa Swàyambhù Manu
memiliki tiga orang putri yang bernama 1. Àkùti, 2. Dewahùtì dan 3. Prasùtì. Dan kita
telah menyimak kisah Dewahùtì.
Sementara itu Àkùti menikah dengan åûi Ruci dan mereka memiliki
seorang putra dan seorang putri. Yang laki adalah inkarnasi Wiûóu yang kemudian
dibesarkan oleh Swàyambhuwa Manu. Sedangkan yang putri bernama Dakûinà. Dakûinà
menikah dengan Wiûóu sendiri dan memiliki anak dua belas dewa yang disebut para
Tuûita.
Putra dewa Brahmà bernama Dakûa dan Dakûa menikah dengan Prasùtì.
Mereka memiliki enam belas putri. Tiga belas dari putri ini dinikahkan dengan
dewa Dharma, satu kepada dewa Agni, satu kepada para leluhur dan yang terakhir
dinikahkan dengan Úiwa. Salah satu dari istri dewa Dharma, bernama Mùrti dan
mereka melahirkan dua orang åûi yang sangat hebat bernama Nara dan Nàràyaóa.
Kedua åûi ini sebenarnya adalah inkarnasi Wiûóu. Mereka dipuja oleh semua orang
dan mereka kemudian pergi untuk bertapa di gunung Gandhamàdana.
Seperti telah kita ketahui, bahwa Úiwa telah menikah dengan salah satu
putri Dakûa. Putri ini bernama Satì. Satì terpaksa harus mengakhiri hidupnya
karena tidak sanggup menahan penghinaan terhadap suaminya. Ceritanya demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar