Liòga atau Laiòga Puràóa
Puràóa ini diberi nama Liòga yang muncul sebagai sebuah simbol mistik dari Sang Hyang Úiva dalam wujud-Nya sebagai sakala (berwujud) dan niûkala (tidak berwujud). Ada sebuah cerita yang agak rancu tentang asal-usul tentang pemuja Liòga. Pada suatu hari ketika kunjungan Sang Hyang Úiva ke hutan aúrama åûi Devadaru, para istri pertapa itu jatuh cinta kepada devatà itu (Sang Hyang Úiva), yang selanjutnya dikutuk oleh para Muni.Di dalam cerita penciptaan alam semesta, Sang Hyang Úiva mengambil peranan Sang Hyang Viûóu, demikian juga diceritakan tentang 28 inkarnasi (Avatàra) dari Sang Hyang Úiva. Beberapa bagian belum memperlihatkan pengaruh Tantràyaóa. Karya ini merupakan buku agama (pegangan) bagi para penyembah Sang Hyang Úiva.
Liòga Puràóa dibagi menjadi dua
bagian, masing-masing terdiri dari 108 dan 55 bab. Bagian pertama,
menggambarkan evolusi Liòga, wujud Sang Hyang Úiva sebagai phallus. Puràóa ini
menunjukkan perkembangan tradisi pemujaan kepada Liòga, yang merupakan bentuk
dasar dari salah satu pemujaan kepada Sang Hyang Úiva. Dalam kitab Puràóa ini
juga diuraikan keadaan geografi bumi
yang terdiri dari 7 benua, flora dan faunanya, orang-orang yang mendiami bumi,
gunung-gunung dan sungai-sungai. Digambarkan juga ukuran lebarnya bumi,
bintang-bintang dan planet-planet, posisinya dan pergerakkannya di langit.
Menguraikan juga sisilah dari dinasti raja-raja terkenal, terutama Sùrya dan
Candravaýúa. Diuraikan pula eksistensi para raksasa (Asura) usaha dan
kegiatannya menghancurkan dunia.
Bagian kedua terdiri dari
ceritra-ceritra tentang keagungan Liòga, bentuknya secara mendetail, konsepsi
dan atibutnya, Vrata (pantangan/puasa) hadiah-hadiah dan mantra-mantra yang
berhubungan dengan pemujaan kepada Liòga. Pada bagian terakhir dijelaskan pula
secara mendetail prosedur ajaran Yoga Pàúupata dalam arti usaha untuk mencapai
tujuan yang tertinggi, jiwa manusia bersatu dengan Sang Hyang Úiva.
Bagian kedua terdiri dari
ceritra-ceritra tentang keagungan Liòga, bentuknya secara mendetail, konsepsi
dan atibutnya, Vrata (pantangan/puasa) hadiah-hadiah dan mantra-mantra yang
berhubungan dengan pemujaan kepada Liòga. Pada bagian terakhir dijelaskan pula
secara mendetail prosedur ajaran Yoga Pàúupata dalam arti usaha untuk mencapai
tujuan yang tertinggi, jiwa manusia bersatu dengan Sang Hyang Úiva.
1. Agni Puràóa
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar