Halaman

Selasa, 08 Mei 2012

Wayu Purana

 Vàyu Puràóa

Vàyu Puràóa, Vàyava Puràóa atau Puràóa Sang  Hyang Vàyu ini dikenal dengan nama Úaiva atau Úiva Puràóa, judul yang berkaitan terhadap pemujaan kepada Sang Hyang Úiva. Sebuah Puràóa yang diwedarkan oleh dewa Vàyu, dikutip dalam Mahàbhàrata seperti juga di Harivaýúa, dan Harivaýúa dalam segala hal sangat sesuai dengan isi kitab Vàyu Puràóa. 

Sudah diketahui umum bahwa penyair Bàóa (sekitar 625 Masehi) telah membaca Vàyu Puràóa, yang memerintah saat itu, pada Puràóa itu dijelaskan dinasti Gupta sudah memerintah pada abad ke 4 Masehi. Tentunya merupakan sebuah Puràóa yang lama, dengan nama dan tanpa keragu-raguan,  bahkan di dalam naskah-naskah, masih ada banyak karya-karya sastra, yang barangkali tidak lebih lambat dari abad ke 5 Masehi. 

Di dalam karya ini, dijelaskan pula topik yang sama yang merupakan karakteristik dari kitab-kitab Puràóa yang lama, yaitu penciptaan dunia, silsilah atau asal-usul raja-raja dan sebagainya, sebagimana disebutkan di dalam Visnu Puràóa. Hanya legenda-legenda itu menceritakan keagungan Sang Hyang Úiva, bukan Viûóu. Seperti Viûóu Puràóa, Vàyu Puràóa itu juga melipati bagian sebuah uraian tentang akhir dunia, ajaran tentang efisiensinya Yoga, yang diakhiri dengan suatu penggambaran dari kemegahan Úivapura, “kota Sang Hyang Úiva”, kemana saja seorang Yogi pergi, secara total terpesona dalam meditasi kepada Sang Hyang Úiva. terdapat juga banyak Màhàtmya. Stotra dan naskah-naskah ritual yang merupakan bagian dari Vàyu Puràóa. Kita tidak bisa tanpa ragu-ragu menamakan seluruh Vàyu Puràóa sebagai Puràóa yang “tua”.

Puràóa ini amat panjang lebar menguraikan tentang roh-roh dari orang yang telah meninggal dunia (Pitå) dan cara melakukan pemujaan kepada mereka (Úràddha). Satu bab dari Puràóa ini diabdikan kepada seni nyanyi (Gìtà), akan tetapi, dalam karya Úivaisme ini kita dapati dua bab uraian mengenai Sang Hyang Viûóu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar