Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Salwa Gugur di tangan Krisna - Bhagawata Purana

KEMATIAN SÀLWA
Sàlwa adalah teman dari Úiúupàla. Ia memutuskan untuk membunuh para Yàdawa dan melakukan tapasya untuk tujuan tersebut. Ia berdoa kepada Úiwa setiap hari dan tirakat dengan memakan segenggam debu setiap harinya. Hal ini dilakukannya selama setahun penuh. 


Akhirnya Úiwa berkenan dan menampakkan diri di hadapan Sàlwa.

“Anugrah apa yang kau minta ?” tanya Úiwa.

“Mohon berikanlah hamba sebuah Wimàna (kendaraan angkasa) yang bisa dipakai untuk menyerang para Yàdawa” jawab Sàlwa.

Úiwa kemudian memerintahkan Danawamaya untuk membuat sebuah Wimàna yang sakti untuk Sàlwa. Wimàna itu dinamakan Saubha dan terbuat dari besi keseluruhannya. 

Dan dengan membawa Wimàna ini, Sàlwa kemudian menyerang kota Dwàraka. Ia menghujani seluruh rakyat Dwàraka dari udara. Ini membuat seluruh bangunan dan taman-taman Dwàraka menjadi hancur.

Kemudian Pradyumna datang untuk menghadapi Sàlwa, dan mereka menggunakan berbagai senjata hebat. Saat itu, Kåûóa sedang tidak berada di Dwàraka. 

Dan ketika kembali ia melihat perang sedang berkecamuk. Maka ia kemudian mengambil alih posisi Pradyumna untuk melawan Sàlwa. Panah dan berbagai senjata digunakan untuk menyerang lawan masing-masing. 

Setelah berlangsung cukup lama, Kåûóa berhasil menghancurkan Wimàna yang digunakan oleh Sàlwa, lalu membunuhnya dengan cakra Sudarúananya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar