Halaman

Rabu, 30 Mei 2012

Ajamila ditolong Dewa Wisnu - Bhagawata Purana

AJÀMILA
Akan tetapi tanpa menunggu masuk neraka, seorang pendosa bisa melakukan penebusan dosa-dosanya. Dan cara terbaik untuk melakukan penebusan dosa adalah dengan mengulang-ulang nama Wiûóu. Sebagai contohnya adalah kisah tentang Ajàmila di bawah ini.


Di wilayah Kanyakubja tinggallah seorang bràhmaóa bernama Ajàmila, istrinya berasal dari golongan kasta rendah dan bersifat jahat dan dia selalu membujuk suaminya untuk melakukan berbagai jenis kejahatan. 

Maka Ajàmila mulai berjudi, menipu dan mencuri. Ajàmila hidup selama delapan puluh tahun dan memiliki sepuluh putra. Anaknya yang paling bungsu bernama Nàràyaóa dan paling disayangi oleh ayahnya.

Hingga akhirnya tibalah waktu di mana Ajàmila harus menghadap yang maha kuasa. Tiga pengawal Yama datang untuk menjemput Ajàmila ke neraka. Wajah mereka sangat menakutkan dan membawa pancungan. Namun Ajàmila tidak menghiraukan ketiga mahluk itu. 

Ia hanya memikirkan putra bungsunya yang bernama Nàràyaóa dan memanggil nama ‘Nàràyaóa, Nàràyaóa’. Namun Nàràyaóa adalah nama dari Wiûóu dan mendengar nama beliau dipanggil, maka datanglah pelayan Wiûóu untuk menjemput Ajàmila.

Sekarang terjadilah perdebatan antara utusan Yama dan pelayan Wiûóu. Utusan Yama menginginkan agar Ajàmila masuk neraka sedangkan Wiûóu tidak membiarkan hal itu terjadi. Mereka tetap mempertahankan bahwa karena Ajàmila telah memanggil Nàràyaóa (Wiûóu) saat menghembuskan nafas terakhirnya dan itu berarti dosa-dosanya akan diampuni. 

Sehingga akhirnya kedua utusan itu harus pergi dan Ajàmila dibiarkan hidup selama beberapa waktu lagi. Sekarang ia telah menjadi sadar dengan segala perbuatannya dan menghabiskan semua sisa waktunya untuk melakukan tapasya. Maka setelah kematiannya, pelayan Wiûóu datang menjemputnya menuju alam Wiûóuloka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar