Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Paundraka dan Raja Kasi - Bhagawata Purana

POUÓÐRAKA DAN RAJA KÀÚI
Seorang raja yang bernama Pauóðraka memerintah di kerajaan Kàrùûa. Raja ini sangat kasar dan angkara. Sehingga ia kemudian mengirim utusan untuk menantang Kåûóa berperang. Namun setelah menentang Kåûóa, ia kemudian pergi dan tinggal bersama temannya, raja Kàúì.


Kåûóa tidak mau dipermainkan dan ia pun mendatangi Kàúì untuk memenuhi tantangan itu. Saat itu Pauóðraka dilindungi oleh dua batalyon besar pasukan yang kuat. Namun Kåûóa berhasil membunuh mereka semua dengan cakranya. 

Raja Kàúì juga ikut berperang untuk membantu kawannya. Namun Kåûóa juga membunuhnya dengan mudah. Dalam proses itu, Kepala dari raja Kàúì dihempaskan oleh angin yang sangat kencang. Setelah memenuhi tantangan itu, Kåûóa kemudian kembali ke Dwàraka.

Pangeran Kàúì adalah Sudakûina. Ia melihat kepala ayahnya yang terpenggal dan ini membangkitkan amarahnya untuk membalas dendam. Ia melakukan sebuah yajña dan tapasya pada Úiwa, yang kemudian berkenan memberikan anugrah. “Anugrah apa yang kau minta ?” tanya beliau.

“Berikanlah hamba anugrah agar hamba bisa membunuh orang yang telah membunuh ayah hamba.” jawab Sudakûina.

Úiwa berkata “Api dari yajña ini akan pergi bersama para pengawalku, para hantu dan mahluk halus untuk melakukan semuanya. Tapi awasilah agar api ini tidak mengarah pada seorang bràhmaóa, karena akibatnya akan fatal.”

Api itu kemudian mengambil wujud seorang raksasa dengan bersenjatakan Triúula. Raksasa itu kemudian pergi ke Dwàraka. Namun cakra Sudarúana milik Kåûóa menangkis api itu. Dan mengusirnya menuju Kàúì di mana api itu kemudian menghancurkan Sudakûina bersama para pendetanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar