Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Samba Menculik Laksana - putri Duryodhana


Sàmba Menculik Lakûaóà

Sàmba adalah putra Kåûóa dan Jàmbawatì. Sedangkan di pihak lain Duryodhana memiliki seorang putri yang bernama Lakûaóà. 


Pada suatu saat Duryodhana sedang mempersiapkan sebuah sayembara, yaitu sebuah upacara di mana mempelai wanita akan memilih sendiri siapa yang akan menjadi suaminya di antara mereka yang hadir pada upacara itu. Namun tiba-tiba Sàmba datang menculik Lakûaóà. Dan menerima perlakuan itu, para Kaurawa menjadi marah. Mereka kemudian menankap Sàmba dan memenjarakannya.

Para Yàdawa bersiap-siap untuk berperang melawan para Kaurawa. Namun karena Kaurawa dan Yàdawa memiliki hubungan yang erat maka Balaràma memutuskan untuk menempuh jalan damai. Ia datang ke Hastinàpura dan meminta agar Sàmba dibebaskan. Namun para Kaurawa tidak memperdulikannya. Mereka malah mengatakan bahwa para Yàdawa berasal dari golongan yang rendah dan untuk apa mereka mendengarkan Balaràma.

Mendengar hal itu, Balaràma menjadi terhina. Ke mana pun Balaràma pergi, ia selalu membawa sebuah gareng/luku yang merupakan senjatanya. Maka ia kemudian menggareng kota Hastinàpura dan bersiap-siap untuk melemparkannya ke sungai Gaògà. Kota itu diputar-putar dengan enteng oleh Balaràma dan ini membuat para Kaurawa mulai menyadari kesalahan mereka. Mereka kemudian bersujud pada Balaràma dan memohon ampun. Sàmba kemudian dibebaskan dan Duryodhana memberikan 60.000 gajah, satu lakûa dan 1.200 kuda, 60.000 kereta dan seribu wanita pelayan.

Balaràma, Sàmba dan Lakûaóà kemudian kembali ke Dwàraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar