Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Anak-anak Diti - Bhagawata Purana


ANAK-ANAK DITI
Åûi Kaúyapa menikah dengan dua wanita yaitu Diti dan Aditi. Diti memiliki anak-anak yang bergelar para Daitya dan Aditi memiliki anak-anak yang bergelar Àditya atau para dewa.


Diti menjadi sangat sedih karena Indra dan para dewa yang lainnya terus menerus membunuh anaknya. Maka dia menginginkan seorang anak yang nantinya akan membunuh Indra. Maka untuk memenuhi keinginannya, ia mulai memberikan pelayanan yang istimewa pada suaminya. Sang åûi berkenan dan menanyainya, “Anugrah apa yang kau minta?”

Diti menjawab, “Berikanlah hamba seorang anak yang akan membunuh Indra.” Permintaan itu membuat Kaúyapa menjadi bingung. Beliau kemudian berkata, “Baiklah ! Kau harus melakukan upacara khusus selama satu tahun. Dan bila kau berhasil melakukannya selama setahun penuh, maka kau akan memiliki anak yang akan membunuh Indra. Namun jika kau gagal, maka anak yang lahir itu akan menjadi teman baik Indra dan para dewa.”

Diti menyetujui persyaratan itu. Tirakat yang dilakukan adalah menghindari tiga puluh satu tindakan yang dilarang, seperti berbohong atau mengutuk seseorang. Juga dilarang tidur tanpa membersihkan kaki terlebih dahulu. Sementara itu, Indra telah mengetahui tentang rencana bibinya dan ia selalu bersiap-siap untuk mendapatkan kesempatan di mana bibinya lengah. Dan rencana itu dilakukannya dengan berpura-pura melayani bibinya dengan setia.

Suatu hari Diti merasa sangat lelah dan pergi tidur tanpa membersihkan kakinya. Dan Indra melihat kesempatan itu, lalu ia memasuki rahim Diti dan memotong janin yang ada di sana menjadi tujuh bagian dengan wajranya. Maka janin itu mulai menangis dan Indra berkata, “Ma ruda” yang artinya jangan menangis. Indra kemudian memotong tujuh bagian itu masing-masing menjadi tujuh bagian lagi. Demikianlah ada empat puluh sembilan bagian janin itu dan mereka bertanya, “Kau adalah sepupu kami, lalu mengapa mau membunuh kami ?”

“Aku tidak akan membunuh kalian” jawab Indra. “Kau akan selalu menjadi temanku dan kalian akan bernama Marut. “Demikianlah para Maruta ini kemudian menjadi para dewa. Dan Diti yang melihat mereka bisa akur, menjadi sangat senang hingga dia memaafkan Indra dari kesalahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar