Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

Neraka - Bhagawata Purana


TENTANG NERAKA
Telah dijelaskan sebelumnya tentang berbagai neraka yang berbeda-beda. Masing-masing diperuntukkan sesuai dengan dosa tertentu. Seluruh wilayah neraka berada di dunia bawah. 

Beberapa pendapat menyatakan ada dua puluh delapan jenis neraka. Yang menguasai dan menentukan ke neraka mana seharusnya seseorang dimasukkan adalah dewa Yama.

Seorang pencuri masuk ke neraka Tàmisra dan di sana mereka menderita haus dan kelaparan. Mereka bersifat kejam tanpa perasaan akan masuk neraka Rourawa. Neraka ini dihuni oleh mahluk yang menyerupai ular yang bernama para Ruru. Oleh karena itulah neraka ini disebut Rourawa. 

Para Ruru ini melakukan kekerasan dan kekejaman pada para pendosa yang masuk ke neraka ini. Pendosa yang menyakiti seorang bràhmaóa akan masuk ke neraka Kàlasùtra dan mereka dibakar di neraka ini. 

Mereka yang menentang ajaran Weda, masuk ke neraka Asipatrawana dan dicambuk di sana. Neraka ini dipenuhi dengan pohon palem yang memiliki daun setajam pedang. Dan siapa saja yang mencoba melarikan diri dari cambuk maka daun pohon itu akan jatuh dan melukai tubuhnya.

Mereka yang membunuh orang yang tidak bersalah akan masuk Úùkaramukha dan digigit serangga jahat. Mereka yang makan tanpa melakukan persembahan kepada para dewa dan leluhurnya, akan masuk ke neraka Kåmibhoja dan dimakan oleh cacing jahat. 

Mereka yang meramu racun atau zat yang berbahaya akan masuk ke neraka yang berisikan seratus dua puluh anjing galak yang akan menggigitnya. Orang yang menjadi saksi palsu akan dijatuhkan dari puncak pegunungan secara terus menerus. 

Seorang bràhmaóa yang minum minuman keras akan dipaksa meminum larutan besi di sebuah neraka. Orang yang kikir akan masuk neraka Sùcìmukha. Di sana para pelayan Yama akan menusukkan jarum dan benang di sekujur tubuhnya.

Sedangkan mereka yang melakukan kebaikan akan masuk Sorga. Karena masing-masing orang memiliki tumpukan dosa dan pahala masing-masing, pahala akan masuk sorga sedangkan dosa masuk neraka. 

Namun jika timbangan antara kebaikan dan kejahatan seimbang maka, orang itu harus terlahir kembali untuk menentukan apakah sorga atau neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar