Halaman

Jumat, 01 Juni 2012

Rukmi dan Rukmini - Bhagawata Purana

RUKMÌ dan RUKMIÓÌ  
Ada seorang raja yang bernama Bhìûmaka yang memerintah di kerajaan Widarbha. Beliau memiliki seorang putra dan seorang putri. Yang tertua, yaitu anak lakinya bernama Rukmì dan yang putri bernama Rukmìóì.


Rukmìóì telah mendengar berita tentang kehebatan Kåûóa dan ingin menikah dengannya. Namun ayahnya, tidak menyetujui keinginannya dan demikian juga dengan kakaknya. Rukmì yang menginginkan agar adiknya dinikahkan dengan Úiúupàla, raja Cedi.

Rukmìóì kemudian mengutus seorang bràhmaóa untuk menyampaikan pesan kepada Kåûóa. Melalui bràhmaóa itu, Rukmìóì berkata, “Pernikahanku telah ditetapkan besok. Dan aku dinikahkan dengan Úiúupàla, tapi aku ingin menikah denganmu. Datanglah besok dan culiklah aku. Besok aku akan mengunjungi kuil Pàrwatì. Kuil ini terletak di luar kota. Datanglah dan bawa aku bersamamu.”

Maka Kåûóa dan Balaràma serta beberapa pasukannya datang ke kota Kuóðina di kerajaan Widarbha. Úiúupàla juga datang kesana bersama sejumlah besar pasukannya dan membawa berbagai jenis barang berharga sebagai hadiah. Bhìûmaka memperlakukan kedua tamunya itu dengan berat sebelah. Dan lebih mengutamakan Úiúupàla.

Ketika Rukmìóì akan pergi ke kuil, Kåûóa langsung merebutnya. Dan ini membuat para raja yang telah berkumpul di sana menjadi ternganga oleh tindakan Kåûóa. Setelah sadar kembali dari bengongnya mereka lalu menyerang Kåûóa. Namun para Yàdawa itu dengan mudah mengalahkan mereka.

Menyaksikan kekalahan para prajurit kerajaannya Rukmì kemudian memasuki medan perang dan berkata “Aku tidak akan kembali ke Kuóðina sebelum berhasil membunuh Kåûóa dan menyelamatkan Rukmìóì.”

Namun dalam peperangan, Kåûóa berhasil menghancurkan berbagai senjata yang dikeluarkan oleh Rukmì. Kåûóa kemudian mendapatkan kesempatan untuk menebas Rukmì dengan pedangnya, Namun Rukmìóì berkata “Jangan bunuh kakakku, bebaskan dia.” Maka Kåûóa kemudian membebaskannya.

Akan tetapi Rukmì telah memutuskan bahwa ia tidak akan kembali pulang ke Kuóðina tanpa membunuh Kåûóa dan menyelamatkan Rukmìóì. Maka untuk memenuhi sumpahnya itu, ia mulai tinggal di sebuah kota yang bernama Bhojakaþa.

Kåûóa kemudian membawa Rukmìóì ke Dwàraka dan menikah di sana. Mereka mempunyai seorang putra bernama Pradyumna. Ketika Pradyumna masih berusia sepuluh hari, seorang àsura bernama Úambhara menculiknya dan membuang anak itu di tengah samudra. Di sana anak itu ditelan oleh seekor ikan. 

Ikan itu ditangkap oleh seorang nelayan dan ikan itu diberikan kepada Úambhara yang kemudian menyerahkan ikan itu pada tukang masaknya. Tukang masak itu sangat terkejut ketika menemukan bayi kecil di dalam perut ikan itu. Dalam rumah Úambhara tinggallah seorang wanita yang bernama Màyàwatì yang kemudian merawat anak itu. 

Ketika Pradyumna telah dewasa. Màyàwatì kemudian memberitahukan tentang kisah penculikannya. Maka Pradyumna kemudian menantang Úambhara untuk berkelahi dan membunuh àsura itu. Ia lalu menikahi Màyàwatì dan kembali ke Dwàraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar