Halaman

Jumat, 01 Juni 2012

Raksasa Kalayawana -Bhagawata Purana

KÀLAYAWANA
Setelah itu, Kåûóa kemudian memutuskan untuk melakukan sesuatu terhadap Kàlayawana. Kàlayawana adalah raksasa yang amat sakti. Dan untuk menaklukkan raksasa ini, Kåûóa merencanakan sebuah trik. Ia mendatangi Kàlayawana seorang diri. 


Dan melihat Kåûóa yang tiba-tiba datang ke istananya, maka Kàlayawana tanpa menunggu waktu lagi, langsung menyerang Kåûóa. Namun Kåûóa dengan cepat berlari dan Kàlayawana terus mengikutinya. Kåûóa kemudian menuju ke sebuah gua di sisi gunung.

Di dalam gua itu suasananya sangat gelap hingga Kàlayawana tidak bisa melihat dengan jelas. Dalam suasana yang buram itu, Kàlayawana melihat seorang sedang tidur. Dan karena dikiranya orang itu adalah Kåûóa, maka ia menendang tubuh orang itu. 

Akan tetapi orang itu bukanlah Kåûóa, melainkan Mucukunda yang amat sakti. Ia telah tertidur selama bertahun-tahun dan kini dibangunkan dengan paksa oleh orang yang tidak dikenalnya. Menerima perlakuan seperti itu, Mucukunda menjadi sangat marah dan menyorotkan pandangannya pada Kàlayawana yang kemudian hancur menjadi abu.

Mucukunda sebenarnya adalah seorang raja dalam dinasti Ikûwàku. Ketika para dewa sedang bertarung melawan para àsura, Mucukunda berperang membantu para dewa, selama bertahun-tahun. Namun akhirnya mereka mendapatkan Kàrttikeya untuk menjadi jendral dari para dewa dan tidak lagi memerlukan Mucukunda.

Maka mereka berkata pada Mucukunda. “Tuan raja, anda telah membantu kami selama bertahun-tahun melawan para àsura. Dan anda telah meninggalkan segala kenikmatan duniawi. Tapi sekarang kami telah memiliki jendral perang yang baru. Kami mempersilakan anda untuk beristirahat. Karena bertahun-tahun telah berlalu maka semua kerabat, keluarga dan rakyat anda telah meninggal dan mungkin sudah berinkarnasi. Mintalah sebuah anugrah pada kami.”

Mucukunda berkata “Aku telah lelah karena bertarung selama bertahun-tahun. Aku ingin beristirahat panjang. Berikanlah anugrah agar aku bisa tidur dalam kurun waktu yang lama dan siapa saja yang membangunkan aku akan hangus terbakar oleh api amarahku.”

Maka demikianlah, orang yang kebetulan bernasib buruk, karena telah membangunkan Mucukunda adalah Kàlayawana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar