Halaman

Jumat, 01 Juni 2012

Keturunan Ikswaku - Bhagawata Purana

KETURUNAN IKÛWÀKU
Ikûwàku memiliki seratus orang putra, yang tertua diantara mereka adalah Wikukûi, Nimi dan Nandaka.


Suatu kali Ikûwàku melakukan sebuah upacara kremasi. Ia kemudian memanggil Wikukûi dan berkata, “Pergi dan carilah beberapa jenis daging binatang ke hutan.”

Wikukûi kemudian pergi ke hutan dan membunuh banyak binatang. Namun setelah kelelahan mencari binatang buruan, ia merasa lapar dan memakan daging seekor kelinci yang didapatnya. Sedangkan daging yang lain kemudian dibawanya pulang. Ikûwàku kemudian menyerahkan daging itu kepada åûi Wasiûþha agar upacara kremasi itu bisa segera dimulai. 

Akan tetapi åûi Wasiûþha berkata bahwa daging persembahan itu telah ternoda dan tidak bisa digunakan untuk upacara itu. Daging itu telah dimakan beberapa bagian. Ketika Ikûwàku mengetahui apa yang telah terjadi dari anaknya, maka ia kemudian membuang Wikukûi dari kerajaan.

Namun setelah Ikûwàku wafat, Wikukûi kemudian kembali dan menjadi raja di kerajaan itu. Anaknya, Purañjaya, juga dinamakan Indrawaha atau Kakutûa. Alasannya demikian.

Pada suatu saat ketika terjadi perang antara para dewa dan àsura, para dewa meminta bantuan Purañjaya. Purañjaya setuju dengan syarat bahwa ia harus naik di pundak Indra selama perang itu berlangsung. Demikianlah, Purañjaya bertarung dengan sangat perkasa hingga para àsura kalah atasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar