Seorang àsura yang bernama Narakàsura tinggal di kota
Pragjyotiûapura. Ia adalah putra dewi bumi. Àsura ini begitu sakti hingga ia
berhasil mengusir Indra dari surga dan merampas anting dan payung kebesarannya.
Indra kemudian pergi dan mengadukan hal itu pada Kåûóa.
Ada seorang raja yang bernama Bhìûmaka yang memerintah di
kerajaan Widarbha. Beliau memiliki seorang putra dan seorang putri. Yang
tertua, yaitu anak lakinya bernama Rukmì dan yang putri bernama Rukmìóì.
Setelah itu, Kåûóa kemudian memutuskan untuk melakukan sesuatu
terhadap Kàlayawana. Kàlayawana adalah raksasa yang amat sakti. Dan untuk
menaklukkan raksasa ini, Kåûóa merencanakan sebuah trik. Ia mendatangi
Kàlayawana seorang diri.
Kerajaan Haihaya dipimpin oleh seorang raja yang bernama Arjuna.
Ia juga diberkati oleh åûi Dattàtreya dengan memiliki seribu tangan dan tidak
terkalahkan dalam perang.
Raja dari pada para Àsura adalah Wali, yang memiliki seratus
orang putra. Putra sulungnya bernama Wàóa yang sangat setia memuja Úiwa dan
memerintah di kota Úoóitapura. Wàóa telah membuat Úiwa berkenan padanya hingga
beliau berkenan menjaga kota kerajaan itu.
Ada seorang Yàdawa yang bernama Satràjit. Ia amat setia memuja
dewa Sùrya, dewa matahari. Sùrya yang berkenan atas pengabdian Satràjit
kemudian menganugrahkan permata Syamantaka yang ajaib.
Kamúa adalah seorang raja yang amat kejam sehingga Kåûóa
terpaksa membunuhnya. Kaýsa memiliki dua orang istri yaitu Asti dan Pràptì dan
mereka adalah putri dari Jaràsandha, raja Magadha.